Laki-laki sejati sebenarnya sangat banyak di dunia ini, bahkan pada dasarnya mereka semua adalah lelaki sejati. Namun karena berbagai faktor dan sebab,akhirnya mereka menjadi murahan dan memalukan. Dibawah ini merupakan tipe lelaki sejati menurut saya, dan tentu saja berdasarkan apa yang pernah saya dengar dan saya baca di internet.
1. Lelaki sejati pantang putus asa
Putus asa, dua kata itu mutlak dienyahkan jauh-jauh dari kehidupan lelaki sejati. Lelaki yang mudah putus asa dan cepat kehilangan harapan tidak pantas disebut lelaki sejati. Mereka pantasnya disebut pecundang, bahkan perempuan sekalipun tidak cocok punya sifat ini, apa lagi laki-laki.
2. Tidak mementingkan diri sendiri
Sering kita dengar kisah heroik Umar Bin Khattab ra, bagaimana dia tidak pernah mengacuhkan dirinya sendiri demi umat dan sahabatnya. Bajunya saja konon punya 20 tambalan lebih, padahal beliau saat itu adalah khalifah, penguasa terbesar sejagat. Pernah juga kita dengar kisah Ali Bin Abi Thalib ra, bagaimana dia rela tidur ditempat tidurnya Nabi Muhammad Saw, padahal tempat itu sudah diincar oleh punggawa-punggawa Quraisy yang kejam, artinya dia rela menempatkan dirinya pada target pembunuhan demi orang lain. Jika kita punya mental seperti ini sedikit saja, mau menggadaikan nyawa demi sahabat dan orang yang kita cintai, kita pantas disebut lelaki sejati. Namun ini harus ditempatkan pada yang benar, jika kita rela hilang nyawa demi melindungi perampok itu bukan lelaki sejati namanya, tetapi tepatnya "bodoh setengah mati".
3. Tidak meminta-minta
Rasulullah Saw, melarang keras meminta-minta kepada orang lain. Dengan tegas beliau menyuruh kita untuk meminta hanya kepada Allah Swt. Meminta-minta sama dengan mengemis, terserah bentuknya bagaimana. Menurut saya, mengemis itu tidak mesti dengan berdiri di pinggir jalan dan menengadahkan tangan kepada orang yang lewat, meminta ini dan itu kepada orang yang kita kenal atau siapa saja itu juga disebut mengemis. Lelaki sejati sudah sepantasnya bisa bersabar dan tidak serta merta meminta kepada orang lain apa yang tidak ada pada dirinya sendiri.
4. Berani, tidak pengecut
Berani yang dimaksudkan di sini adalah berani pada yang benar. Berani menurut saya adalah berani menyatakan yang benar walaupun nyawa taruhannya. Bacalah kisah Abu Dzar ra, beliau tidak gentar siapapun demi menyerukan kebenaran, walau itu sahabat tetap akan ditegurnya, walau itu penguasa tetap ditantangnya jika salah. Itu menurut saya adalah pemberani dan lelaki sejati. Tidak banyak orang berani mengucapkan hal yang bertentangan dengan kebijakan penguasa di depan penguasa itu sendiri. Tapi beliau bisa.
Ini saja dulu artikel tentang lelaki sejati, semoga bermanfaat.
0 Response to "Menjadi Lelaki Sejati"