Cara Meningkatkan Minat Membaca dan Menulis

ISLAMI.XYZ-- Setelah sebelumnya kami membuat artikel tentang wahabi, kali ini kami ingin menghilangkan sedikit kejenuhan, jenuh dengan mereka. Kami ingin memberikan suntikan motivasi kepada Anda agar meningkatkan minat membaca dan menulis. Ya, budaya membaca di Indonesia sudah demikian parah sehingga membuat kami merasa bertanggung jawab agar budaya membaca di indonesia menjadi lebih baik lagi.


cara meningkatkan minat membaca dan menulis

INDONESIA adalah salah satu negara yang memiliki budaya membaca sangat memprihatinkan. Berbeda dengan negara-negara yang sudah maju dari pengetahuan dan teknologinya. Di luar negeri, banyak penerbit yang membuat buku dengan beribu-ribu copi habis terjual. Di kereta dan di bus, suasana dan pemandangan orang yang membaca buku itu sudah menjadi kebiasaan dan keharusan bagi mereka. Namun di Indonesia, hal seperti itu suatu yang langka dan aneh. Para penerbit Indonesia banyak yang mengeluh karena sedikit bukunya yan laku di pasaran.

Lemahnya budaya membaca di Indonesia dikarenakan oleh beberapa faktor. Pertama, ada anggapan kalau membaca itu hanya untuk golongan yang bergelut di bidang pendidikan. Misalnya, mahasiswa, pelajar, guru, dosen, dan lain sebagainya. Faktor lainnya, ialah semakin tidak menentunya perekonomian. Sehingga daya beli dan kemampuan masyarakat untuk membeli buku menurun. Apalagi kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya juga ikut naik. Sementara biaya pembuatan buku dan harga kertas terus melonjak.

Sebetulnya, dari beberapa faktor yang menghambat budaya membaca, bisa kita atasi dengan mudah, kalau mereka memiliki kesadaran bahwa dengan membaca akan mendapatkan pengetahuan dan informasi baru. Atau kita buat suatu jargon dan ungkapan ”Kita kalahkan peradaban Barat dengan ilmu pengetahuan.” Artinya ketika kita ingin menguasai ilmu pengetahuan, secara tidak disadari kita akan melahap berbagai buku dari macam-macam disiplin ilmu. Maka dengan sendirinya kita akan memahami berbagai disiplin ilmu, dan bisa membuka khasanah dan pengetahuan baru dari buku yang kita baca.
Mengutip pendapatnya Barbara Tuchman ”Buku adalah pengusung peradaban. Tanpa buku, sejarah menjadi sunyi, sastra bisu, ilmu pengetahuan lumpuh, serta pikiran dan spekulasi akan mandek”. Berangkat dari pernyataannya Tuchman, kemudian lahirlah buku yang berjudul Mengikat Makna - Kiat-kiat Ampuh untuk Melejitkan Kemauan Plus Kemampuan Membaca dan Menulis Buku. Buku yang ditulis oleh orang yang sering melakukan petualangan dalam dunia baca-membaca ini timbul rasa keprihatinan dan keinginannya untuk membantu masyarakat Indonesia dalam meningkatkan budaya membaca.

Sepintas, buku ini menginginkan kita terbiasa dengan membaca dan menulis. Terbukti dengan disajikannya beberapa kiat-kiat - baik itu yang khusus, maupun yang umum - dia berikan beberapa alternatif yang lincah dan menarik untuk membiasakan membaca, dan menjadikannya suatu kesenangan ketika kita membaca buku. Akhir¬nya kita tidak merasa jenuh atau istilah anak sekarang ialah ”BT”.
Ada beberapa manfaat ketika kita membaca buku. Pertama, buku akan berfungsi dan secara efektif menggerakkan pikiran kita, bila metode yang kita gunakan dalam membaca buku adalah membaca secara kritis, atau melakukan dengan secara amat ketat mengenai proses penghimpunan makna. Kedua, sebuah buku baru akan memberikan manfaat yang besar, bila buku itu disusun dengan baik, yaitu memenuhi kaidah-kaidah penalaran dan pendiksian. Ketiga, fungsi menggerakkan pikiran. Sebuah buku akan amat bermakna bila dirasakan oleh si pembaca buku.
Dari beberapa fungsi membaca di atas, tidak mustahil untuk pembaca akan mengalami kesusahan atau tidak konsentrasi. Ini bisa terjadi karena beberapa hal.

Pertama, teks atau kata-kata tidak dapat menampung seluruh maksud atau gagasan seorang penulis. Di sinilah kita perlu memiliki kecerdikan dan kekritisan dalam menangkap pesan yang disampaikan penulis buku. Kedua, menuliskan gagasan perlu kaidah ketat dan tidak asal mengeluarkan begitu saja, sebagaimana kita berbicara. Sebaiknya kita harus membiasakan membaca dengan berbagai ragam bahan bacaan. Dengan maksud untuk memperkaya perbendaharaan bacaan, sehingga kita terbiasa dengan genre dan bahasa yang beragam.

Menurut sosiolog kondang, Ignas Kleden, aktivitas membaca yang benar, memerlukan pembangunan suasana yang terkesan egois, mementingkan diri sendiri. Keadaan ini memang tidak dapat dihindari sebab mengunyah teks perlu konsentrasi, perlu ada ruang privasi. Setelah pembangunan suasana terbentuk, kita perlu menumbuhkan sikap-sikap sewaktu membaca. Pertama, sabar. Dengan sumber bacaan yang sophisticated (njelimet), dengan bahasa yang susah dimengerti. Bacaan-bacaan seperti ini perlu kesabaran yang tinggi.
Kedua, telaten. Meskipun sudah beberapa kali kita membacanya, namun tetap tidak mengerti, sebaiknya kita coba terus baca dan baca sampai kita kuasai maksud dari buku tersebut. Ketiga, tekun. Ini meerupakan syarat kunci untuk meraih apapun. Termasuk dalam membaca buku. Keempat, gigih. Maksud dari gigih ini ialah, rasa ingin tahu dan menganggap kalau buku tersebut merupakan lawan yang harus kita hadapi dengan penuh keberanian. Kelima, sungguh-sungguh. Walaupun kita ingin bisa menguasai materi dalam buku, tetapi kita tidak bersungguh-sungguh, otomatis kesusahan, lama memahami akan selalu menyertainya.

Tadi dijelaskan mengenai syarat dan keuntungan membaca. Untuk mempermudah dalam membaca, ada tujuh kiat membiasakan diri membaca secara efektif. Pertama, membaca adalah memahami. Ketika kita membaca, jangan asal dibaca. Melainkan dicari maksud dan pesan dari isi buku tersebut. Kedua, membaca adalah memaknai. Setiap penulis pasti memiliki tujuan dan makna yang terkandung di dalam buku berbeda-beda. Sehabis membaca, kita harus bisa mengidentifikasi masalah, maksud, dan solusi yang diberikan oleh buku dan kitab-kitab.

Ketiga, membaca adalah memperluas wawasan dan memperkaya perspektif. Timbulkan perasaan bahwa dengan membaca kita akan memperkaya diri dengan informasi dan pengetahuan. Keempat, kecintaan membaca merupakan kecintaan belajar. Hilangkan anggapan bahwa membaca itu khusus untuk para pelajar, mahasiswa, pendidik dan lain sebagainya. Karena membaca kebutuhan kita semua.
Kelima, kita harus gemar membaca agar dapat membaca dengan baik. Seribu atau macam-macam kiat untuk meningkatkan membaca yang efektif kita kuasai. Namun miskin untuk mempraktikkannya, maka hasilnya pun akan nol besar. Jadi biasakanlah membaca dengan buku ataupun kitab apapun yang kita senangi.

Keenam, membaca dengan baik sama dengan menyantap ‘makanan ruhani’ secara teratur, sebagaimana kita melakukan sarapan pagi, makan siang, diselingi ‘ngemil’ di sore hari, dan akhirnya makan malam. Biasakanlah membaca dengan waktu dan tempat menurut kita enak. Ketujuh, membaca adalah aktivitas terpenting sepanjang hayat, lebih-lebih lagi di era internet yang sarat percepatan dan perubahan seperti saat ini. Semakin berkembangnya zaman, perlu dengan kekuatan mental dan spiritual untuk mengapresiasinya. Oleh karena itu, salah satu solusi terbaik sebagai tindakan preparasinya adalah membaca.

Kecintaan kita terhadap belajar bukan hanya membaca, tapi kita perlu menuangkan hasil dari bacaan kita untuk merumuskan ide-ide baru. Oleh karena itu, kita perlu menulis dalam bentuk apapun. Untuk mempermudah ketika kita menulis, ada sedikitnya tujuh kiat membiasakan diri menulis dengan efektif.

Pertama, menulis adalah mem¬bebaskan diri.
Kedua, menulis adalah mengekspresikan diri.
Ketiga, menulis adalah menemukan diri.
Keempat, milikilah catatan harian.
Kelima, kebiasaan menulis adalah kecintaan ”mengikat” ilmu.
Keenam, membacalah buku dan kitab serta literature klasik sebanyak-banyaknya.
Ketujuh, menulis adalah aktivitas intelektual-praktis yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan amat berguna untuk mengukur sudah seberapa tinggi pertumbuhan ruhani seseorang.

Dari beberapa kiat tentang meningkatkan membaca dan menulis, ada suatu kiat yang itu bisa melingkupi kedua kiat di atas, ialah membaca kita jadikan suatu hobi. Karena ketika sudah membaca dengan dilandasi sesuatu yang mengasyikkan dan dijadikan hobi. Dalam kondisi apapun kita akan berusaha untuk memenuhi tuntutan dari hobi kita. Seperti halnya kita yang hobi nonton film, sepakbola, bola basket, dan lain sebagainya.

Demikianlah artikel cara meningkatkan minat membaca dan menulis. Semoga bermanfaat.

0 Response to "Cara Meningkatkan Minat Membaca dan Menulis"