Keseringan menonton film menumbuhkan semacam kesimpulan dalam benak saya, sudah lama ingin saya tulis namun selalu tertunda dengan alasan tidak jelas. Alhamdulillah hari ini akan ana tulis sepanjang mungkin, semoga Anda tidak bosan membacanya. Hehehhehe.
Dunia film sangat jauh berbeda dengan dunia nyata. Dalam film Anda bisa loncat dari gedung 15 tingkat tapi tidak mati atau bahkan masih bisa lari. Dalam film juga, seseorang masih bisa bernafas setelah mobilnya melambung puluhan meter di udara kemudian terbanting di jalanan. Peduli dilakukan oleh stant atau bukan, di dunia nyata,sedikit saja Anda jatuh atau tertabrak, Anda harus menginap di rumah sakit minimal beberapa hari. Setelah kena peluru beberapa kali, jika Anda pemain utamanya Anda masih sanggup berjalan untuk kemudian menyelamatkan kekasih Anda. Di dunia nyata bisa ?
Untuk merincikan perbandingan dunia film, mari kita kaji tokoh-tokohnya:
1. Pemeran utama
Pernahkan Anda melihat film tanpa pemeran utama? Saya yakin tidak pernah. Bisa dikatakan sebuah film yang tidak ada pemeran utama perlu dipertanyakan sutradara atau penulis filmnya. Pemeran utama dalam film memang tidak melulu sebagai jagoan, adakalanya pemeran utama itu seorang penjahat atau seorang pecundang. Istilahnya bukan selamanya sang tokoh itu adalah pemeran protagonis.
Yang pasti, bagaimanapun seorang sutradara itu menciptakan film, dia tidak bisa melakukannya tanpa pemeran utama. Kenapa ?
Pemeran utama itu harus ada karena dia titik fokus cerita. Coba Anda bayangkan bila sebuah film tanpa pemeran utama, dari mana dimulai kisahnya dan bagaimana/kemana endingnya juga tidak bisa dibuat.
2. Tokoh-tokoh protagonis
Sebuah film yang menarik harus memuat banyak problem di dalamnya dan dibuat sedekat mungkin dengan kehidupan nyata. Untuk menghasilkan yang dimaksud, tidak boleh tidak sang sutradara harus menciptakan tokoh-tokoh antagonis supaya alur cerita film lebih semarak dan terkesan real. Selain Habiburrahman yang bereksperimen dengan membuat kisah yang diperankan semuanya oleh protagonis, selebihnya saya tidak mendapati hal demikian. Bahkan dalam film hollywood pun tidak ada.
3. Cantik dan Tampan
Pernahkan anda melihat film yang menjadi tokoh utamanya adalah perempuan jelek atau lelaki yang tidak ganteng ? Tentu saja jawabannya ada, tapi ada berapakah film itu, paling dalam seribu hanya ada satu. Apalagi film korea, seolah-olah kehidupan mereka tidak memberi peluang sedikitpun kepada yang parasnya tidak elok. Kesimpulan, Seorang pemeran utama itu harus ganteng dan cantik.
4. Pemeran utama selalu menang
Ketika film selesai siapa yang menang, tentu saja pemeran utamanya. Mau bagaimanapun lemahnya si pemain utama ya tetap saja dia yang menang. Kenapa, karena kalau tidak penonton akan kecewa. Kesimpulan, pemeran utama selalu menang.
Masih banyak lagi hal-hal yang bisa diprediksi terjadi dalam film-film, bahkan film hollywood sekalipun. Pasti punya empat unsur penting di atas.
Namun sayang, itu hanya terjadi dalam film, dalam kehidupan nyata tidak demikian. Dalam dunia nyata semuanya adalah pemeran utama, tidak ada yang menjadi pemain figuran, semua tokohnya sangat berpotensi menjadi antagonis dan protagonis. Di dunia nyata juga tidak memperdulikan cantik atau tidak, semuanya punya kesempatan main dalam durasi yang sama, tanpa dibatasi oleh skenario. Banyak yang sukses tapi tidak ganteng sedikitpun, begitu juga banyak yang gagal padahal wajahnya laksana arjuna. Pemeran utama selalu menang ? Di dunia nyata semuanya pemeran utama, jadi semuanya berpotensi menang. Tidak ada anak emas atau tokoh. Mereka sendiri yang menjadikannya tokoh.
Ayooo sahabat, mari memainkan peran kita sebaik mungkin. Jangan patah semangat dan galau ...
0 Response to "Sayang, Ini Bukan Dunia Film"